Dari Kepedulian jadi Jembatan: APGI Hubungkan Akses Warga Batipuah Baruah - Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia

Dari Kepedulian jadi Jembatan: APGI Hubungkan Akses Warga Batipuah Baruah

Berangkat dari semangat "Sudahi kesedihan, mari lakukan apa yang bisa kita lakukan", Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) mewu...


Berangkat dari semangat "Sudahi kesedihan, mari lakukan apa yang bisa kita lakukan", Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) mewujudkan aksi nyata kepedulian sosial melalui pembangunan jembatan gantung swadaya di wilayah terpencil. Inisiatif ini lahir dari kepedulian bersama atas persoalan keterbatasan akses yang menghambat aktivitas dan keselamatan masyarakat.


Sebagai organisasi profesional pemandu gunung, APGI tak hanya fokus pada dunia pendakian dan keselamatan aktivitas outdoor, namun juga konsisten terlibat dalam program sosial kemanusiaan, terutama di daerah-daerah terisolasi. Melalui kegiatan ini, APGI berupaya menghadirkan solusi konkret yang langsung bermanfaat bagi warga.

Pembangunan jembatan gantung ini berlokasi di Subarang Luak, Jorong Padang Laweh, Nagari Batipuah Baruah. Seluruh proses pembangunan dilaksanakan secara swadaya dengan mengandalkan gotong royong para anggota APGI dan relawan. Dana pembangunan berasal dari kontribusi donatur dan bantuan material dari berbagai pihak yang memiliki empati terhadap kondisi masyarakat setempat.


Kegiatan ini mendapat dukungan dari APGI pusat, IBEX, Paguyuban Outdoor Bandung, senja_2nd_padang, dan SAR SIP. Sinergi antar komunitas ini menunjukkan bahwa kolaborasi dan kepedulian bersama dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat.

Ketua Dewan Pengurus Provinsi APGI Sumatra Barat, Fanji Fajar, menyatakan bahwa gagasan pembangunan jembatan ini dicetuskan oleh Ruslan Budiarto, Ketua Harian Dewan Pengurus Pusat APGI, bersama tim APGI Jawa Barat.

Fanji menerangkan, tim dari Jawa Barat melakukan perjalanan darat dari Bandung ke Padang dengan membawa seluruh peralatan dan perlengkapan konstruksi. Semua kebutuhan tersebut merupakan hasil donasi dan sumbangan dari pihak-pihak yang peduli terhadap permasalahan akses dan keselamatan warga di lokasi tersebut.


"Jembatan sepanjang sekitar 50 meter ini dikerjakan sepenuhnya secara mandiri dan bergotong-royong," kata Fanji. Keberadaan jembatan ini diharapkan dapat menjadi penghubung vital yang memperlancar aktivitas dan pergerakan masyarakat lokal.

*Meski telah dimulai, pembangunan jembatan gantung swadaya ini masih membutuhkan dana tambahan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.* APGI mengajak seluruh pihak yang peduli untuk turut berkontribusi demi terwujudnya akses yang layak bagi masyarakat di wilayah tersebut.


Fanji mengungkapkan harapannya agar jembatan tersebut memberikan dampak berkelanjutan bagi warga. "Semoga jembatan ini bermanfaat untuk masyarakat. Mari kita sudahi kesedihan, lakukan apa yang kita bisa," pungkasnya.

Out Trusted Partners

  • APGI 2025 - 2028